Sudah menjadi kebiasaan bahwa mengajarkan membaca pada anak biasa dilakukan dengan mengeja per suku kata, bahkan per huruf. Mengingat satu per satu alphabet, huruf vokal, dan huruf konsonan. Ada cara lain yang bisa Ayah dan Bunda coba.

Ada beberapa cara yang dapat membantu anak usia balita belajar membaca tanpa perlu dieja, antara lain:

Membacakan buku dengan intonasi yang tepat

Misalkan dengan mendampingi anak membacakan buku cerita dengan intonasi yang tepat dan dengan menunjukkan gambar-gambar pada buku. Hal ini akan membantu anak untuk memahami hubungan antara kata-kata dan gambar.

Membacakan buku dengan intonasi yang tepat adalah teknik membacakan buku cerita dengan menyesuaikan suara dan intonasi dengan emosi dan nuansa dalam cerita. Dengan membacakan dengan intonasi yang tepat, anak-anak dapat merasakan emosi yang disampaikan dalam cerita dan lebih mudah memahami isi cerita.

Selain itu, menunjukkan gambar-gambar pada buku juga sangat membantu anak-anak dalam memahami hubungan antara kata-kata dan gambar. Misalnya, ketika membaca tentang seekor kucing yang sedang tidur, orang tua atau guru PAUD dapat menunjukkan gambar kucing yang sedang tidur di buku. Hal ini membantu anak untuk mengasosiasikan kata-kata dengan gambar dan memahami hubungan antara kata-kata dan gambar dalam cerita.

Membacakan buku dengan intonasi yang tepat dan menunjukkan gambar-gambar pada buku adalah teknik yang efektif dalam membantu anak-anak memahami cerita dan meningkatkan keterampilan membaca mereka. Orang tua dan guru PAUD dapat mengajak anak-anak untuk berbicara tentang cerita yang mereka baca dan menanyakan pertanyaan tentang cerita tersebut untuk membantu anak-anak memahami cerita lebih dalam lagi. Dengan cara ini, anak-anak akan merasa lebih terlibat dalam cerita dan menjadi lebih antusias dalam belajar membaca.

Memperkenalkan huruf dan suara

Anda dapat memperkenalkan huruf dan suara dengan menggunakan media yang menarik seperti poster, kartu huruf, buku, atau permainan huruf yang kreatif.

Bermain dengan kata

Buatlah permainan sederhana dengan kata-kata seperti tebak kata atau kata-kata berantai. Hal ini akan membantu anak untuk memahami arti kata-kata dan bagaimana kata-kata dapat digabungkan.

Membuat hubungan antara suara dan huruf

Ajarkan anak bagaimana cara mengucapkan suara setiap huruf dan cara menggabungkan suara-saura tersebut menjadi kata-kata.

Mengajarkan kosakata sehari-hari

Ajarkan kosakata sehari-hari seperti warna, angka, atau nama-nama benda di sekitar anak. Hal ini akan membantu anak untuk memahami kata-kata yang mereka temui sehari-hari.

Membacakan kalimat sederhana

Bacakan kalimat sederhana dan mudah dipahami oleh anak. Ajarkan cara membaca kalimat dari kiri ke kanan dan membaca secara perlahan dan jelas.

Melibatkan anak dalam pembelajaran

Biarkan anak membaca buku sendiri dan mengucapkan kata-kata dengan pengucapan yang benar. Ajak anak untuk bertanya tentang kata-kata yang tidak mereka pahami dan jelaskan artinya dengan cara yang mudah dipahami oleh anak.

Ingatlah bahwa setiap anak belajar dengan cara yang berbeda, jadi penting untuk mencari metode pembelajaran yang paling cocok untuk anak Anda. Dan yang terpenting, jangan memaksa anak untuk belajar membaca dengan cara yang terlalu formal atau ketat. Biarkan anak menikmati proses belajar membaca dan bermain sambil belajar.

belajar membaca tanpa dieja

Buku Rujukan untuk Belajar Membaca Tanpa Dieja

Membaca adalah kemampuan dasar yang sangat penting untuk dimiliki oleh semua orang. Sebaiknya, kemampuan membaca ini dilatih sejak usia dini, bahkan sebelum memasuki jenjang sekolah dasar. Namun, untuk melatih kemampuan membaca diperlukan sarana yang memudahkan, dan buku ini diharapkan menjadi solusinya.

Buku ini menggunakan metode membaca langsung tanpa dieja dan 10 menit tiap halaman dalam sehari. Dengan metode ini, diharapkan anak tidak merasa bosan atau terbebani ketika sedang belajar membaca. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan aktivitas mencari kata yang menarik dan dapat menguji kemampuan membaca si anak setelah melewati tahapan-tahapan belajar.

Dengan bantuan buku ini, anak-anak dapat dengan mudah dan menyenangkan melatih kemampuan membaca mereka. Di samping itu, kegiatan membaca dengan buku ini juga dapat memberikan manfaat positif bagi perkembangan intelektual dan bahasa anak.

Durasi pembelajaran membaca Cukup 10 menit

Mengajarkan membaca pada anak dengan durasi yang terlalu lama dapat menimbulkan kebosanan dan ketidaknyamanan pada anak, terutama pada anak usia dini. Sebaliknya, pembelajaran yang singkat namun teratur akan lebih efektif dan lebih menyenangkan bagi anak-anak.

Biasanya, durasi pembelajaran membaca untuk anak usia dini dibatasi dalam jangka waktu yang singkat, sekitar 10-15 menit setiap sesi. Waktu tersebut sudah cukup untuk memperkenalkan huruf, kata dan membantu anak memahaminya dengan cara yang menyenangkan.

Dalam 10 menit, anak dapat fokus pada materi yang diajarkan dan belajar dengan lebih efektif. Selain itu, pembelajaran yang singkat juga memudahkan anak untuk mengingat apa yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah 10 menit, anak dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan kembali pembelajaran.

Jadi, membatasi durasi pembelajaran membaca menjadi 10 menit adalah salah satu cara efektif untuk membantu anak belajar membaca dengan cara yang menyenangkan, tanpa menimbulkan rasa bosan atau ketidaknyamanan pada anak.

Langsung saja Ayah dan Bunda, dengan metode di atas dilengkapi dengan bantuan buku BACADA 10 Menit Lancar Baca Tanpa Dieja, anak-anak dapat dengan mudah dan menyenangkan melatih kemampuan membaca mereka. Yuk, koleksi bukunya.