Berawal dari cerita seorang petani yang menemukan burung hantu di rumahnya. Burung hantu yang sendirian, kesepian, dan termangu-mangu memandang langit malam bertabur bintang. Tersadar akan kesedihan burung hantu, sang petani pun menjadikannya sebagai sahabat.
“Ada apa sebenarnya dengan bulan dan bintang-bintang itu, Sahabatku?,” tanya petani kepada burung hantu. Burung hantu menatap petani beberapa saat, kemudian menundukkan kepalanya.
Hari semakin malam, petani pun kembali ke rumah untuk tidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan seorang Pangeran dari Negeri Seribu Bintang.
“Aku adalah pangeran dari Negeri Seribu Bintang. Akulah burung hantu yang menjadi sahabatmu. Aku bersahabat baik dengan Putri Bulan. Seorang tukang sihir jahat tidak suka melihat orang yang bersahabat telah mengubahku dan membuangku ke bumi,” jelas pangeran tersebut.
Terbangun dari mimpinya, petani mengeluarkan sebuah kotak kecil dari lemari. Seberkas sinar menyilaukan dari dalam kotak. Sinar itu berasal dari sebuah cincin permata warisan nenek moyangnya. Petani segera mencari burung hantu, lalu memasang cincin permata di jari kakinya. Terjadilah sebuah keajaiban. Burung hantu lenyap dan berganti seorang pangeran berwajah tampan, persis seperti dalam mimpi sang petani.
“Terima kasih Sahabatku. Kau telah menolongku. Aku sangat berutang budi kepadamu,” ujar pangeran.
“Nah, kembalilah ke negerimu. Cincin itu akan membantumu mengalahkan tukang sihir,” kata petani.
Kisah Pangeran dari Negeri Seribu Bintang menyiratkan manfaat berbuat baik dan gemar menolong sesama. Ada kebahagiaan tersendiri yang akan didapatkan jika kita membantu sesama yang sedang mengalami musibah. Selain kisah Pangeran dari Negeri Seribu Bintang, terdapat pula dongeng Putri Petani Berhati Emas dan dongeng Kerbau dan Burung Jalak.
Dongeng Putri Petani Berhati Emas berkisah tentang seorang putri petani yang cantik dan baik hati. Ia senang menenun dan menolong sesama. Suatu ketika, putri petani bertemu dengan seekor merpati yang merupakan jelmaan seorang Putra Mahkota yang terkena kutukan nenek sihir. Melalui bantuan putri petani mencabut jarum kecil di kepala belakang merpati, sang merpati pun kembali menjadi Putra Mahkota yang tampan. Atas kebaikan dan ketulusan hati putri petani, Putra Mahkota pun terpikat padanya. Lalu, secara tiba-tiba datanglah nenek sihir untuk kembali mengutuk Putra Mahkota. Tetapi, tindakan nenek sihir itu berhasil ditangkis oleh putri petani yang membentangkan kain tenun buatannya. Akhirnya, kutukan itu pun berbalik menyerang sang nenek sihir. Semua penghuni istana menjadi lega.
Kisah kebaikan dan kejahatan serupa juga tersirat pada dongeng Kerbau dan Burung Jalak. Alkisah persahabatan antara kerbau dan burung jalak di sebuah desa. Kepedulian di antara mereka menyelamatkan keduanya dari bahaya yang mengganggu. Ketiga dongeng ini menyiratkan untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan tidak memilih-milih dalam pertemanan. Sikap tolong-menolong dalam kebaikan ditujukan kepada sesama yang membutuhkan.
Sang penulis, Supangat W.S menyampaikan kisah dongeng anak-anak karangannya dengan sangat apik. Cerita yang disajikan di buku ini mengandung hikmah nilai-nilai kebaikan yang diharapkan berperan pada pembentukan karakter anak. Didukung ilustrasi yang imajinatif dengan warna-warni yang teduh mampu membuat anak-anak terpikat untuk membaca. Melalui 20 dongeng inspiratif pada buku Pangeran Negeri Seribu Bintang dan 19 Dongeng Favorit ini diharapkan anak-anak akan larut dalam cerita yang sarat akan hikmah kebaikan dan budi pekerti.
Judul buku: Pangeran Negeri Seribu Bintang & 19 Dongeng Favorit
Penulis: Supangat W.S.